Pengertian pertumbuhan ekonomi
harus dibedakan dengan pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dapat
diartikan sebagai proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara
berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas
produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan
nasional.
I. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi :
- Faktor Sumber Daya Manusia
- Faktor Sumber Daya Alam
- Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
- Faktor Budaya
- Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan
meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal
sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena
barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
- Kewirausahaan (Entrepreneurship)
Para pengusaha memiliki perkiraan yang matang bahwa
input yang dikombinasikan akan menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan
masyarakat atau menjadi bararang yang akan dibutuhkan masyarakat. Kemampuan
mengombinasikan input dapat disebut sebagai kemampuan inovasi. Sejarah mencatat
bahwa kemampuatun inovasi tidak selalu dikaitkan dengan teknologi tinggi.
Contohnya, produk coca cola, salah satu minuman ringan terlaris di dunia
dihasilkan oleh wirausaha Amerika Serikat.
II. Perubahan struktur ekonomi yang demikian coraknya disebabkan oleh beberapa faktor :
1. Sifat manusia dalam kegiatan konsumsi
Hukum
Engels mengatakan bahwa makin tinggi pendapatan masyarakat, maka akan makin
sedikit proporsi pendapatan yang digunakan untuk membeli bahan pertanian,
sedangkan proporsi pendapatan yang digunakan untuk membeli produksi barang-barang
industri menjadi bertambah besar.
2. Perubahan teknologi
Kemajuan
teknologi akan mempertinggi produktivitas kegiatan-kegiatan ekonomi yang akan
memperluas pasar serta kegiatan perdagangan. Kemajuan teknologi juga
menyebabkan perubahan dalam struktur produksi nasional yang bersifat inducive,
yaitu kemajuan tersebut menciptakan barang-barang baru yang menambah pilihan
barang-barang yang dapat dikonsumsi masyarakat.
3. Faktor-faktor
dari sisi permintaan agregat (AD)
Faktor
yang paling dominan adalah perubahan permintaan domestik, sebagai akibat dari
kombinasi antara peningkatan pendapatan riil per kapita dan perubahan selera
masyarakat (konsumen). Perubahan permintaan bukan hanya pada peningkatan jumlah
(konsumsi), tapi juga perubahan komposisi barang-barang yang dikonsumsi.
4. Faktor-faktor dari sisi penawaran agregat (AS)
Faktor-faktor
ini adalah pergeseran keunggulan komparatif.
Terjadi penurunan kontribusi output industri manufaktur pada pembentukan PDB, jika keunggulan
komparatif tidak berjalan sesuai dengan arah pergeseran pola permintaan
domestik ke arah output industri manufaktur dan pola perubahan dalam komposisi
ekspor. Terjadi di Indonesia dan Venezuela dan negara penghasil mineral
lainnya.
5. Intervensi pemerintah di dalam
kegiatan ekonomi dalam negeri
- Dari sisi AD
Kebijakan
yang berpengaruh langsung misalnya pajak
penjualan yang menjadikan harga jual barang yang bersangkutan mengalami
peningkatan (mahal) akibatnya
akan mengurangi permintaan terhadap barang tersebut dan tergantung pada
elastisitas harga terhadap permintaan.
Kebijakan
tidak langsung misalnya pengurangan pajak pendapatan. Secara teoritis, dengan asumsi bahwa
faktor-faktor berpengaruh lainnya tetap
tidak berubah, àdapat
meningkatkan permintaan masyarakat (konsumsi)
terhadap produk-produk dari sektor-sektor tertentu, seperti manufaktur
dan jasa.
- Dari sisi AS
Kebijakan
yang berpengaruh langsung terhadap perubahan
struktur ekonomi misalnya pemberian insentif bagi sektor industri.
Sumber
eksternal adalah perubahan teknologi dan struktur perdagangan global sebagai
akibat peningkatan pendapatan dunia dan
peraturan-peraturan mengenai perdagangan
internasional. Misal: perubahan struktur ekspor indonesia selama masa Orde Baru
dari komoditas primer ke ekspor manufaktur.
Investasi
adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan
keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk
aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang,
investasi disebut juga sebagai penanaman modal.. Beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi investasi dalam perekonomian di suatu Negara adalah :
- Peningkatan Suku Bunga
Suku bunga
berpengaruh besar dalam investasi, karena apabila suku bunga turun maka
investor akan meminjam modal dan akan melakukan investasi.
- Inflasi
Tingkat inflasi
berpengaruh negatif pada tingkat investasi hal ini disebabkan karena tingkat
inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi dan dalam
jangka panjang inflasi yang tinggi dapat mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam
modal serta menimbulkan distrosi informasi tentang harga-harga relatif. Di
Indonesia kenaikan tingkat inflasi yang cukup besar biasanya akan diikuti
dengan kenaikan tingkat suku bunga perbankan. Dapat dipahami, dalam upayanya
menurunkan tingkat inflasi yang membumbung, pemerintah sering menggunakan
kebijakan moneter uang ketat. Dengan demikian tingkat inflasi domestik juga
berpengaruh pada investasi secara tidak langsung melalui pengaruhnya pada
tingkat bunga domestik.
- Kualitas Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia
memiliki daya tarik investasi cukup penting sebab teknologi yang digunakan bagi
pengusaha sangat modern sehingga menuntut ketrampilan yang lebih dari tenaga
kerja. Dengan demikian semakin berkualitasnya sumber daya manusia akan sangat
membantu bagi para pengusaha.
- Faktor Keamanan
Selain dapat
menambah penghasilan seseorang, investasi juga membawa risiko keuangan jika
investasi tersebut gagal. Kegagalan investasi disebabkan oleh banyak hal,
diantaranya adalah faktor keamanan.
- Ketertiban Hukum
Dengan
menggunakan aturan-aturan hukum yang berlaku dalam melaksanakan investasi,
investasi yang kita lakukan akan dapat berjalan dengan lancer.
- Pengaruh Infrastruktur
Seperti dilakukan banyak negara di dunia, pemerintah
mengundang investor guna berpartisipasi menanamkan modalnya di sektor-sektor
infrastruktur, seperti jalan tol, sumber energi listrik, sumber daya air,
pelabuhan, dan lain-lain. Partisipasi tersebut dapat berupa pembiayaan dalam
mata uang rupiah atau mata uang asing. Melihat perkembangan makro-ekonomi saat
ini, terutama memperhatikan kecenderungan penurunan tingkat bunga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar